Tuesday, December 1, 2015

Tata BahasaMazhab Comsky



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keberadaan bahasa merupakan keniscayaan bagi manusia, karena bahasa merupakan salah satu pembeda antara hewan dan manusia. Hal ini dikarenakan, hanya manusialah yang memiliki bahasa. Jadi, sudah seharusnya disyukuri apa yang telah dikaruniakan oleh Sang Pencipta kepada kita, yaitu bahasa.
Dalam sejarah perkembangannya, linguistik dipenuhi berbagai aliran dan paham yang dari luar tampaknya sangat ruwet, saling berlawanan dan membingungkan terutama bagi para pemula (Chaer, 2003:332). Sejarah linguistik yang sangat panjang telah melahirkan berbagai aliran-aliran linguistik. Masing-masing aliran tersebut memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang bahasa, tapi pada prinsipnya aliran tersebut merupakan penyempurnaan dari aliran-aliran sebelumnya. Oleh karena itu, dengan mengenal dan memahami aliran-aliran tersebut akan menjadi pedoman bagi setiap orang untuk dapat memilih atau mengacu kepada aliran linguistik apa yang menurutnya baik. Dalam makalah ini akan dipaparkan salah satu tokoh yang terpopluer, karyanyadanpemikiranya.

C.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.   Bagaimana pandangan aliran gramatikal terhadap bahasa?
2.   Bagaimanapandanganalirantransformasionalterhadapbahasa?
D.    Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut..
1. Mendeskripsikan pandanganalirangramatikalterhadapbahasa.
2. Mendeskripsikan pandangananarxismedanmarxismeterhadapbahasa.
3. Mesdeskripsikanpandanganalirantransformasionalterhadapbahasa.
E.     Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat penulisan makalah bagi pembaca antara lain sebagai berikut.
1. Menambah wawasan mengenai aliran dalam Linguistik yang dicetusoleh Chomsky.
2.  Memberi pemahaman baru tentang Linguistik Umum.
3. MembukaCakrawalakeilmuankhususnyadalambidanglinguistik.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Riwayathidup Chomsky
Avram Noam Chomsky adalah seorang profesor linguistik dari Massachusetts Institute of Technology. Noam Chomsky lahir pada 7 Desember 1928 di Pennsylvania, Amerika Serikat. Dibesarkan di tengah keluarga berpendidikan tinggi, pasangan Dr William Zev Chomsky dan ElsieSimonofsky. Ayahnya dikenal  sebagai ahli gramatika bahasa Ibrani, yang disebut harian New York Times sebagai ahli gramatika bahasa Ibrani terkemuka yang menulis sejumlah karya gramatika bahasa itu. Pada usia 12 tahun, Chomsky sudah membaca salah satu karya berat ayahnya tentang tata bahasa Ibrani abad ke-13. Selain memperkenalkan bahasa dan warisan budaya leluhurnya, Yahudi, ayah Chomsky juga memperkenalkan tradisi intelektual yang kelak melekat dalam diri Chomsky.
Sementara ayahnya mewarisi tradisi kebebasan intelektual, ibunya yang memiliki kecenderungan kekiri-kirian (anti kemapanan) menekankan kepadanya tentang pentingnya keseimbangan untuk bertindak sebagai pemikir yang sekaligus aktivi Noam Chomsky saat ini dikenal sebagai cendekiawan terkemuka, perintis ilmu linguistik modern, seorang filsuf, analis sosial-politik, kritikus media yang tajam, penulis lebih dari 70 buku caliber dunia, pemenang beberapa anugerah dan penghargaan ilmiah. Bahkan para pengagumnya mensejajarkan Chomsky dengan Karl Marx, Shakespeare. Buku yang ditulis oleh profesor di MIT ini pun tergolong dalam 10 buku humanisme yang paling sering dikutip. Dia juga dipujikan sebagai "one of the world's leading voices of dissent." Pikiran-pikiran Chomsky dikenal sangat controversial.Kontroversi pikiran Chomsky makin mengemuka sewaktu Presiden Venezuela Hugo Chaves, dalam sidang di PBB, mengomentari karya Chomsky, Hegemony and Survival, dengan menyatakan: "Pertama-tama, saya anjurkan kepada hadirin semua untuk membaca karya Chomsky ini, salah seorang intelektual prestisius di Amerika dan dunia saat ini, ini karya yang sangat baik untuk menjelaskan kepada kita apa yang telah terjadi selama abad 20 kemarin, apa yang terjadi saat ini, dan apakah ancaman terbesar dari planet kita pada abad ini,(yaitu) imperialism Amerika Serikat yang membuat masa depan umat manusia dalam ancaman.

B.     Karya Chomsky
Noam Chomsky dikenal luas karena kritikannya terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dan karya-karyanya sebagai seorang ahli linguistik. Yang justru kurang dikenal darinya adalah dukungannya yang terus menerus bagi tujuan-tujuan sosialis libertarian.Proses penerbitan buku-buku Chomsky cukup menarik perhatian, mengingat dia jarang sekali berupaya untuk mempublikasikan karya-karyanya. Tampaknya penggemar Chomsky selayaknya berterimakasih kepada editor atau aktivis yang tertarik pada tulisannya, kuliahnya, wawancaranya. Karena melalui antusiasme merekalah, karya-karyanya bisa dibaca oleh audiens yang lebih luas daripada kelompok akademisi saja.
Ketika pertama kali menjalin kerjasama penerbitan, Chomsky memilih penerbit kecil daripada penerbit sekelas Random House. Andre Schiffrir, mantan Direktur Pelaksana di Pantheon yang menerbitkan buku-buku awal Chomsky tentang politik selama tahun 1970-1980, mengenang, "Dia memberikan bukunya untuk kelangsungan hidup penerbit-penerbit kecil." Meskipun Chomsky mulai membangun reputasinya dan menarik sekelompok kecil penggemar pada era 1970-an dan 1980-an dengan buku-buku linguistik dan sejumlah buku politik, tapi sebenarnya, buku tipis bersampul lunak dan enak dibaca yang diterbitkan oleh penerbit pada era akhir 1990-an telah membantu  memperluas penyebarannya baik di toko besar maupun kios-kios buku. Greeg Ruggiero, aktivis yang terlibat dalam penerbitan Open Media Pamphlet Series pada era 1990-an, adalah orang yang berperan dalam memperluas audiens pembaca karya-karya Chomsky. Dia kerap menerbitkan pamflet-mudah difotokopi dari kuliah-kuliah Chomsky dan menjualnya di pojok-pojok jalan di kota New York.
Setelah terbukti diminati, dia kemudian mengontak kios-kios buku di seluruh negara bagian dan menjual 10 ribu kopi dengan cara itu. Pada 1995, Ruggiero menawarkan serial ini ke Penerbit Seven Stories Press.Menurut Publishers Weekly, setelah Serangan 11 September 2001, yaitu peristiwa 11 September, Chomsky telah menghasilkan dua buku laris yang terjual jutaan eksemplar. Dia juga dinobatkan sebagai penulis buku terlaris bertema politik yang belum tertandingi oleh penulis bertema sama yang ada di AS saat ini. Di luar bencana yang ditimbulkan oleh serangan 11 September 2001 terhadap gedung WTC New York, peristiwa ini juga meroketkan popularitas buku-buku Chomsky. Ketika banyak orang merasa muak dengan sumber-sumber bacaan yang menjadi propaganda pemerintah AS, buku-buku politik Chomsky yang kontroversial seperti 9-11 (Seven Stories, 2001) dan Power and Terror: Post 9-11 (Seven Stories, 2003) menjadi buku paling  laris.
1.      Bahasa Gramatikal
Beberapa distingsi yang memperjelas pikiran filosofis dan linguistic dari Noam Chomsky adalah competence, performance, deep structure, surface structure, ditambah dengan istilah lainnya, yaitu Igenerative dan grammar. Dua kunci tujuan filosofis Noam Chomsky adalah generative dan grammar.
Generative mengandung dua makna, yaitu: pertama, menuju kepada pengertian produktivitas dan kreativitas bahasa. Seperangkat kaidah atau pernyataan mana pun yang memberikan kemungkinan untuk menganalisis bahasa atau struktur dari sejumlah besar kalimat yang tak terbatas dapat disebut generative. Kedua, generative mengandung keformalan dan eksplisif. Dari sudut pandang ini dapat dikatakan bahwa secara tepat kombinasi unsur-unsur dasar (fonem, morfem, kata) yang di izinkan dan tepat (well-formed).
Baginya grammar itu haruslah menghasilkan semua kalimat-kalimat gramatika yang mungkin ada dalam bahasa. Artinya, kalimat itu tak terhingga jumlahnya. Dengan demikian, kalimat haruslah tersusun sedemikian rupa, hingga dengan berpatok pada pola dan aturan yang ada dalam gramatika itu, bisa disusun kalimat apapun yang mungkin ada dan tentunya gramatika dalam bahasa tertentu.
Dengan didasarkan pada distingsi-distingsi tersebut sebenarnya Noam Chomsky ingin menunjukkan tentang universalia bahasa atau kesemestaan bahasa, yang tidak boleh tidak merupakan salah satu realitas dari dunia. Itu tak terbantahkan adanya.Chomsky berpendapat bahwa dalam masalah bahasa, kaum strukturalis mengacu pada kerangka pikir keperilakuan. Padahal, bahasa manusia itu sangat rumit, tidak sesederhana seperti yang dipikirkan para penganut strukturalisme.
Menurut Chomsky, jika kita ingin memahami bagaimana bahasa dikuasai dan dipergunakan oleh manusia, kita harus memisahkan sistim kognitif secara tersendiri, suatu sistem pengetahuan dan keyakinan yang berkembang sejak anak-anak, yang telah berinteraksi dengan faktor-faktor lain, untuk menentukan jenis perilaku kebahasaan yang dapat kita amati. Dalam istilah linguistik, Chomsky menggunakan istilah ‘kompetensi', yaitu yang mendasari tingkah laku manusia dalam berbahasa, tetapi tidak disadari oleh manusia. Dari konsep ini dapat dimengerti bahwa bahasa itu bukan murni "learned", melainkan "innate".

2.      Transformasional
Aliran transformasional ini dipelopori oleh Noam Chomsky yang merupakan reaksi dari faham strukturalisme. Konsep strukturalisme yang paling ditentang adalah konsep bahwa bahasa sebagai faktor kebiasaan (habit). Nama yang dikembangkan untuk model tata bahasa yang dikembangkan oleh Chomsky ini adalah Tranformational Generative Grammar tetapi dalam bahasa Indonesia lazim disebut tata bahasa transformasi atau tata bahasa generative.
Dapat dikatakan bahwa tata bahasa tranformasional lahir bersamaan dengan terbitnya buku Syntatic Structure pada tahun 1957. Teori yang dikemukakan dalam buku ini sering disebut dengan nama “tata bahasa transformasi klasik”. Adanya sambutan yang berupa kritik dan saran atas kekurangan yang ada dalam teori itu menyebabkan munculnya lagi buku Chomsky pada tahun 1965 dengan judul Aspect of The Theory of Syntax. Dalam buku ini, Chomsky telah menyempurnakan teorinya mengenai sintaksis dengan mengadakan beberapa perubahan yang prinsipil. Teori dalam buku versi 1965 ini dikenal dengan nama “Standard Theory”. Kemudian dalam tahun 1972 diperkembangkan lagi dan diberi nama “Extended Standard Theory”, yang kemudian pada tahun 1975 direvisi lagi, dan diberi nama “Revised Extended Standard Theory”. Terakhir teori tentang tata bahasa transformasi ini direvisi lagi menjadi apa yang disebut “government and binding theory”.
Kata bahasa dari setiap bahasa terdiri dari tiga komponen yaitu (1) komponen sintaksis, (2) komponen semantik, dan (3) dan komponen fonologis
Komponensintaksis merupakan komponen sentral karena komponen inilah yang merupakan menentukan arti kalimat dan komponen ini pula lah yang menggambarkan aspek kreativitas bahasa.
Komponen sematik memberikan interpretasi semantik pada deretan unsur yang dihasilkan subkomponen sintaksis ati kalimat yang dihasilakan ditentukan oleh komponen ini. Arti sebuah morfem dapat digambarkan dengan memberikan unsur makna atau ciri semantik yang membentuk arti morfem itu.
Komponen fonologi memberikan interpretasi fonologi pada deretan unsur yang dihasilkan oleh kaidah transpormasi. Dengan memakai kaidah fonologi deretan unsur tadi dapat diucapkan.

A.  Pandangan Aliran Transformasional Terhadap Bahasa
Adapun pandangan aliran transformasional terhadap bahasa adalah sebagai berikut.
ü  Bahasa merupakan satu produk kebudayaan yang kreatif manusiawi.
ü  Bahasa bukan merupakan rekaman tingkah laku luar yang berupa bunyi yang dapat didengar, melainkan bahasa merupakan satu proses mentalistik yang kelak kemudian dilahirkan dalam bentuk luar bunyi bahasa yang didengar atau kelak dimanifestasikan dalam bentuk tulis.
ü  Bahasa merupakan satu proses produktif, sehingga metode analisis bahasa harus bersifat deduktif
ü  Formalisasi matematis dapat juga dikenakan pada formalisasi sistem produktif bahasa
ü  Analisis bahasa tidak dapat dilepaskan dari hakikat bahasa yang utuh yakni bunyi dan makna.
ü  Menurut Chomsky salah satu tujuan dari penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. Bahasa dapat dianggap sebagai kumpulan kalimat yang terdiri dari deretan bunyi yang mempunyai makna. Setiap tata bahasa merupakan teori dari bahasa itu sendiri, dan tata bahasa itu harus memenuhi dua syarat, yaitu:
1.      Kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat.
2.      Tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa, sehingga istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya ini harus sejajar dengan teori linguistik tertentu.
ü  Chomsky membedakan antara kemampuan (competence) dan perbuatan berbahasa (performance). Dalam tata bahasa transformasional ini kemampuanlah yang menjadi objeknya, meskipun perbuatan berbahasa juga penting. Competence adalah kemungkinan yang terwaris dan tersimpan dalam otak manusia itu memberikan kemungkinan kepadanya untuk melaksanakan proses berbahasa. Dengan kata lain competence adalah pengetahuan yang dimilki oleh pemakai bahasa mengenai bahasanya. Ia berpendapat bahwa sebenarnya kalimat yang kita dengar dari seorang pembicara bahasa tertentu itu pada umumnya adalah kalimat-kalimat yang baru. Sedangkan performance merupakan pencerminan dari competence, yang juga dipengaruhi oleh berbagai situasi mental dan lingkungan real seperti keterbatasan ingatan, keteledoran, kecerobohan dan sebagainya. Oleh karena itu, agar performance benar-benar merupakan pencerminan competence atau bunyi dan makna bersesuai dengan kaidah-kaidah competence, maka faktor-faktor ekstralinguistik tersebut sejauh mungkin dihindari. Dengan kata lain dapat kita katakan bahwa performance adalah pemakaian bahasa itu sendiri dalam keadaan yang sebenarnya.

B.  Prinsip-prinsip Dasar Aliran Transformasional
Cengkeraman tata bahasa struktural dalam kajian linguistik yang seakan tidak dapat dilepas lagi, sedikit demi sedikit mengalami ketercabutan dengan dipublikasikannya gagasan Chomsky lewat bukunya Syntatic Structure. Gagasan dasar Chomsky dalam buku tersebut , yang lebih lanjut disebut dengan Tata Bahasa Generatif Transformasi Tahap Pertama (TGT-!), ialah penolakannya terhadap asumsi utama strukturalisme yang beranggapan bahwa kelayakan kajian kebahasaan ditentukan oleh deskripsi data kebahasaan secara induktif . bagi Chomsky, kajian linguistik berkaitan dengan aktifitas mental yang berkaitan dengan probabilitas, dan bukan berhadapan dengan data kajian yang tertutup dan selesai sehingga dapat dianalisis dan dideskripsikan secara pasti. Sebab itulah teori linguistik haruslah dikembangkan dengan bertolak dari cara kerja secara deduktif yang dibangun oleh konstrk hipotetik tertentu.
Menurut aliran ini sebuah tata bahasa hendaknya terdiri dari sekelompok kaidah yang tertentu jumlahnya, tetapi dapat menghasilkan kalimat yang tidak terbatas jumlahnya. Seseorang bisa membuat berbagai kalimat yang tidak terbatas jumlahnya dan bisa ia mengerti, yang mana sebagian besar kalimat tersebut barangkali belum pernah diucapkan ataupun didengar. kemampuan tersebut dinamakan aspek kreatif bahasa.
C.  Kelemahan dan Keunggulan Aliran Transformasional 
Aliran transformasional memiliki kelemahan dan keunggulan adalah sebagai berikut.
1.      Kelemahan
Ø  Tidak mengakui eksistensi klausa sehingga tidak dapat memilah konsep klausa dan kalimat.
Ø  Bahasa merupakan innate walaupun manusia memiliki innate untuk berbahasa tetapi tanpa dibiasakan atau dilatih mustahil akan bisa.
Ø   Setiap kebahasaan selalu dikembalikan kepada deep structure
2.      Keunggulan
Ø  Proses berbahasa merupakan proses kejiwaan bukan fisik.
Ø  Secara tegas memisah pengetahuan kebahasaan dengan keterampilan berbahasa (linguistic competent dan linguistic performance).
Ø  Dapat membentuk konstruksi-konstruksi lain secara kreatif berdasarkan kaidah yang ada.
Ø  Dengan pembedaan kalimat inti dan transformasi telah dapat dipilah antarasubstansi dan perwujudan.
Ø  Dapat menghasilkan kalimat yang tak terhingga banyaknya karena gramatiknya bersifat generatif.
 
B III
PENUTUPAN

       Kesimpulan
            Tokoh dalam tata bahasa transformasi adalah Noam Chomsky dengan judul bukunya yang terkenal dengan Syntactic Structure pada tahun 1957. Menurut Chomsky, salah satu tujuan dari penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa dari bahasa tersebut. Tata bahasa itu harus memenuhi dua syarat, yaitu kalimat yang dihasilkan oleh tata bahasa itu harus dapat diterima oleh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat dan tata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa, sehingga satuan atau istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya .
            Tiap penutur bahasa, yang normal memiliki kemampuan (competence) bahasa. Dengan kemampuan ini dia dapat membentuk kalimat-kalimat baru dan memahami kalimat-kalimat yang belum pernah ia dengar. Tata bahasa adalah seperangkat kalimat. Setiap kalimat terdiri dari sejumlah unsur dasar yang mempunyai struktur tertentu dan tiap kalimat dapat diwujudkan berkali-kali secara teoritis tanpa batas.
 
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,  Abdul,  Psikolinguistik;  Kajian  Teoritik,  Jakarta: Rineka  Cipta, Cetakan
Pertama, 2003.
Chaer,  Abdul, LinguistikUmum, PT.RinekaCipta, Jakarta, CetakanKetiga 2007
Chaer,  Abdul, TeoriLinguistik, Angkasa, Bandung 1985


No comments:

Post a Comment